Bukti A-Quran nyata! - Teori Bigbang / penciptaan alam semesta!
il-Miah vs Al-Quran
Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran
yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk
bintang-bintang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainya.
Ketika bicara ilmu pengetahuan, Islam menganjurkan umatnya untuk
mendalami Alquran. Sebab di dalamnya terdapat banyak kebenaran ilmiah
yang baru terungkap di zaman modern. Kitab suci umat Muslim itu memuat
begitu banyak keajaiban alam semesta, yang hanya bisa diketahui oleh
Allah, Sang Pencipta.
Teori Big Bang misalnya. Teori ini belum
ditemukan oleh para ilmuwan sampai sekitar tahun 1927. Namun teori itu
sudah diungkapkan oleh Rasul Allah, Muhammad SAW, jauh sebelum para
ilmuwan merumuskannya. Nabi tidak mungkin bisa mengetahuinya, kecuali
Alquran benar-benar diwahyukan kepadanya oleh Allah.
Teori Big
Bang mengatakan bahwa alam semesta dimulai sebagai titik tunggal yang
padat, berukuran kecil, bertekanan tinggi, dan memiliki massa yang
sangat panas. Kemudian, dalam satu ledakan keras yang kemudian dikenal
sebagai Big Bang, terbentuklah alam semesta. Orang yang tidak beriman
mungkin akan terkejut bahwa teori Big Bang benar-benar disebutkan dalam
Alquran
(Surat Al Anbiyya Ayat 30 dan 33).
(30). أَوَلَمْ يَرَ
الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا
فَفَتَقْنَاهُمَا ۖوَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖأَفَلَا
يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
(33). وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."
Keajaiban
lainnya tentang alam semesta yang diceritakan dalam Alquran
berabad-abad lalu, namun baru bisa ditemukan oleh Edwin Hubble pada
tahun 1929 adalah sifat alam semesta yang terus membesar dan mengembang.
Hubble mencatat bahwa galaksi di luar Bima Sakti semua bergerak
menjauhi kita. Semakin jauh jarak sebuah galaksi dari Bumi, semakin
cepat proses pengembangannya. Dalam Alquran, Allah berfirman dalam
Surat Adz Dzariat Ayat 47,
(47). وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya"
Teori
tentang asal usul dan terus mengembangnya alam semesta merupakan
gagasan revolusioner. Fenomena ini baru bisa dibuktikan oleh para
ilmuwan pada akhir 1920-an namun sudah dikenal Nabi Muhammad melalui
Alquran, berabad-abad sebelum teleskop ditemukan.
Terdapat banyak
ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru
diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk bintang-bintang
yang terang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainnya yang
sebenarnya terbentuk dari gas dan debu. Dalam
Surat Fushilat Ayat 11,
(11).
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا
وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
"Kemudian
Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan
suka hati"
.Allah memberi tahu kepada manusia bahwa benda-benda langit itu terbuat dari gas dan debu.
Astronom
James Webb menjelaskan, "Meskipun bintang telah menjadi topik utama
astronomi selama ribuan tahun, kita baru memahami secara rinci tentang
rahasia langit melalui teleskop dan komputer. Seratus tahun yang lalu,
para ilmuwan tidak tahu bahwa bintang didukung oleh fusi nuklir, dan 50
tahun yang lalu mereka tidak tahu bahwa bintang-bintang terus-menerus
terbentuk di alam semesta."
Para peneliti masih belum tahu secara
rinci bagaimana awan gas dan debu bisa membentuk bintang, atau mengapa
sebagian besar bintang-bintang terbentuk dalam kelompok, atau bagaimana
sistim planet terbentuk.
Bukti ilmiah lainnya yang sudah
disebutkan dalam Alquran adalah terbelahnya Bulan. Menurut citra satelit
modern, ada bekas retakan atau celah yang dalam di Bulan. Muslim
percaya pada keajaiban ini karena mereka diberitahu oleh Alquran, dalam
Surat Al Qamar Ayat 1.
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (١)
"Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan."
Disebutkan,
orang-orang kafir menantang Nabi Muhammad untuk memberi mereka bukti
kuat tentang Allah dan Allah menjawabnya dengan membelah Bulan dan
menyatukannya kembali tepat di depan mata mereka.
Bekas retakan atau
belahan Bulan terlihat saat awak Apollo 10 pada tahun 1969 melakukan
penerbangan bersejarah mereka di atas permukaan Bulan sejauh 14
kilometer. Dua bulan kemudian, Apollo 11 mendarat di Bulan dan mereka
mendapatkan lebih banyak informasi. Dari hasil investigasi, mereka
mengungkapkan bahwa retakan atau belahan itu ternyata hingga ke bagian
dalam Bulan, tidak hanya di permukaannya saja.
Apa yang
menyebabkan Bulan retak atau terbelah? Para ilmuwan masih belum
menemukan jawaban pasti tetapi Muslim percaya itu adalah bukti bahwa
Bulan memang terbelah selama zaman Nabi Muhammad masih hidup.
Terlepas
dari penyebab terbelahnya Bulan, keajaiban tersebut sudah dinyatakan
dalam Alquran dan ratusan tahun kemudian, satelit baru bisa membuktikan
bahwa retakan Bulan seperti itu ada.
Luasnya alam semesta dan segala
sesuatu yang mengambang di dalamnya tidak pernah berhenti untuk memukau
para ilmuwan, astronom, dan orang awam, tidak peduli apa latar belakang
agama mereka.
Beberapa fakta ilmiah tentang alam semesta yang
indah benar-benar membingungkan. Alam semesta tidak mungkin terbentuk
tanpa campur tangan Pencipta Yang Agung, Maha Mengetahui, Maha Kuasa.
Kecepatan
cahaya adalah kecepatan tercepat di Bumi; cahaya begitu cepat sehingga
bisa mengelilingi Bumi 14 kali perdetik. Dengan berpegang pada prinsip
tersebut, bayangkan jika kita mengukur luasnya alam semesta. Maka
manusia membutuhkan waktu 13,8 miliar tahun cahaya untuk melakukan
perjalanan dari satu ujung alam semesta ke ujung yang lain, dari awal
sampai akhir. Itu hanya salah satu contoh dari kebesaran Allah. (Sumber:
Saudi Gasette)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete