Powered By Blogger

Thursday, 21 May 2015

Bukti A-Quran nyata! - Teori Bigbang / penciptaan alam semesta!

il-Miah vs Al-Quran

 

Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk bintang-bintang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainya.

Ketika bicara ilmu pengetahuan, Islam menganjurkan umatnya untuk mendalami Alquran. Sebab di dalamnya terdapat banyak kebenaran ilmiah yang baru terungkap di zaman modern. Kitab suci umat Muslim itu memuat begitu banyak keajaiban alam semesta, yang hanya bisa diketahui oleh Allah, Sang Pencipta.

 

     Teori Big Bang misalnya. Teori ini belum ditemukan oleh para ilmuwan sampai sekitar tahun 1927. Namun teori itu sudah diungkapkan oleh Rasul Allah, Muhammad SAW, jauh sebelum para ilmuwan merumuskannya. Nabi tidak mungkin bisa mengetahuinya, kecuali Alquran benar-benar diwahyukan kepadanya oleh Allah.



     Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta dimulai sebagai titik tunggal yang padat, berukuran kecil, bertekanan tinggi, dan memiliki massa yang sangat panas. Kemudian, dalam satu ledakan keras yang kemudian dikenal sebagai Big Bang, terbentuklah alam semesta. Orang yang tidak beriman mungkin akan terkejut bahwa teori Big Bang benar-benar disebutkan dalam Alquran

(Surat Al Anbiyya Ayat 30 dan 33).
(30). أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖوَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖأَفَلَا يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"

(33). وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya."


 

     Keajaiban lainnya tentang alam semesta yang diceritakan dalam Alquran berabad-abad lalu, namun baru bisa ditemukan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 adalah sifat alam semesta yang terus membesar dan mengembang. Hubble mencatat bahwa galaksi di luar Bima Sakti semua bergerak menjauhi kita. Semakin jauh jarak sebuah galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Dalam Alquran, Allah berfirman dalam
Surat Adz Dzariat Ayat 47,
(47). وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya"

     Teori tentang asal usul dan terus mengembangnya alam semesta merupakan gagasan revolusioner. Fenomena ini baru bisa dibuktikan oleh para ilmuwan pada akhir 1920-an namun sudah dikenal Nabi Muhammad melalui Alquran, berabad-abad sebelum teleskop ditemukan.
Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk bintang-bintang yang terang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainnya yang sebenarnya terbentuk dari gas dan debu. Dalam
Surat Fushilat Ayat 11,
(11). ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati"

 .Allah memberi tahu kepada manusia bahwa benda-benda langit itu terbuat dari gas dan debu.
 

      Astronom James Webb menjelaskan, "Meskipun bintang telah menjadi topik utama astronomi selama ribuan tahun, kita baru memahami secara rinci tentang rahasia langit melalui teleskop dan komputer. Seratus tahun yang lalu, para ilmuwan tidak tahu bahwa bintang didukung oleh fusi nuklir, dan 50 tahun yang lalu mereka tidak tahu bahwa bintang-bintang terus-menerus terbentuk di alam semesta."


Para peneliti masih belum tahu secara rinci bagaimana awan gas dan debu bisa membentuk bintang, atau mengapa sebagian besar bintang-bintang terbentuk dalam kelompok, atau bagaimana sistim planet terbentuk.

Bukti ilmiah lainnya yang sudah disebutkan dalam Alquran adalah terbelahnya Bulan. Menurut citra satelit modern, ada bekas retakan atau celah yang dalam di Bulan. Muslim percaya pada keajaiban ini karena mereka diberitahu oleh Alquran, dalam
Surat Al Qamar Ayat 1.
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ (١)
"Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan."



Disebutkan, orang-orang kafir menantang Nabi Muhammad untuk memberi mereka bukti kuat tentang Allah dan Allah menjawabnya dengan membelah Bulan dan menyatukannya kembali tepat di depan mata mereka.
Bekas retakan atau belahan Bulan terlihat saat awak Apollo 10 pada tahun 1969 melakukan penerbangan bersejarah mereka di atas permukaan Bulan sejauh 14 kilometer. Dua bulan kemudian, Apollo 11 mendarat di Bulan dan mereka mendapatkan lebih banyak informasi. Dari hasil investigasi, mereka mengungkapkan bahwa retakan atau belahan itu ternyata hingga ke bagian dalam Bulan, tidak hanya di permukaannya saja.

Apa yang menyebabkan Bulan retak atau terbelah? Para ilmuwan masih belum menemukan jawaban pasti tetapi Muslim percaya itu adalah bukti bahwa Bulan memang terbelah selama zaman Nabi Muhammad masih hidup.
Terlepas dari penyebab terbelahnya Bulan, keajaiban tersebut sudah dinyatakan dalam Alquran dan ratusan tahun kemudian, satelit baru bisa membuktikan bahwa retakan Bulan seperti itu ada.
 

 

     Luasnya alam semesta dan segala sesuatu yang mengambang di dalamnya tidak pernah berhenti untuk memukau para ilmuwan, astronom, dan orang awam, tidak peduli apa latar belakang agama mereka.

Beberapa fakta ilmiah tentang alam semesta yang indah benar-benar membingungkan. Alam semesta tidak mungkin terbentuk tanpa campur tangan Pencipta Yang Agung, Maha Mengetahui, Maha Kuasa.
Kecepatan cahaya adalah kecepatan tercepat di Bumi; cahaya begitu cepat sehingga bisa mengelilingi Bumi 14 kali perdetik. Dengan berpegang pada prinsip tersebut, bayangkan jika kita mengukur luasnya alam semesta. Maka manusia membutuhkan waktu 13,8 miliar tahun cahaya untuk melakukan perjalanan dari satu ujung alam semesta ke ujung yang lain, dari awal sampai akhir. Itu hanya salah satu contoh dari kebesaran Allah. (Sumber: Saudi Gasette)

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete