Kebun Raya Cibodas, terletak di Kompleks Hutan Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Cipanas, Cianjur. Topografi lapangannya bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian 1.275 m dpl, bersuhu udara 17 - 27 derajat Celcius. Wikipedia
Alamat: Jl. Kebun Raya Cibodas, Cipanas, Sindanglaya, Kec. Cianjur, Jawa Barat 43253 Jawa Barat
Cibodas sendiri sebenarnya adalah jalur awal pendakian menuju Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Kali ini kami hanya berniat ke air terjunnya. Mungkin satu saat kami memutuskan untuk benar2 hiking hingga ke puncak.
Menuju Cibodas
Dengan mengendarai mobil, kami ber 14 berangkat pukul 07:00 WIB pagi hari dari Bekasi. Walaupun dijalan sempat macet pastinya dan mobil mogok seperti ini, akhirnya kami sampai sekitar abis asar atau jam 16:00 WIB.
Masuk Gerbang
Di gerbang masuk kawasan tersebut kami membayar biaya retribusi sebesar Rp 3000 per orang, Tiket masuk kebun Raya Anak-anak sampai dewasa 9.500,-/orang, dan roda dua Rp 2000 , Kendaraan roda empat Rp, 16.000/ kendaraan.
Karcis masuk yang sebagian diembat petugas.
Hmm.. Rupanya hal ini jadi “pemasukan tambahan” bagi para petugas di sana. Karcis yang nggak diberikan ke pengunjung, tentu uangnya masuk kantong sendiri
Pendakian
setelah kami masuk dari pintu Kebun Raya Cibodas kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi Air Terjun. Mobil Kami langsung diparkirkan disekitar taman, dan barang-barang penting kami bawa ke atas, barang-kami hanya jaket dan telepon genggam. dan dompet tidak seperti bekal pendaki gunung kebnyakan yang lengkap beserta, peralatan P3K dll karna kami tidak ke lokasi Air Terjun Cibeureum.
Perjalanan ke lokasi air terjun sejauh hampir 2 km lebih dengan medan yang mayoritas menanjak kami tempuh dengan berjalan kaki melalui undakan bebatuan yang tidak begitu basah dan sedikit licin walaupun waktu ituh musim ituh kemarau.
Sepanjang perjalanan kami menikmati hutan-hutan di kanan-kiri serta kicauan berbagai macam burung juga pohon-pohon obat-obatan, macam-macam bunga dll.
Di sekitar itu kami melihat, pohon2 tua menjulang ke atas dengan sulur2 panjang dan lumut yang membungkusnya. Saya kembali merasakan kedekatan dengan alam.
Air Terjun
Setelah perjalanan yang tanpa istirahat melewati undakan bebatuan, air terjun mulai tampak dari kejauhan. namun Gemuruhnya tidak terdengar kencang karna waktu ituh musim kemarau. Semangat kami yang dari awal sudah terkikis akibat jalan yang banyak menanjak akhirnya pulih lagi.
Tiba di lokasi air terjun, saya bersyukur. Ternyata semua persiapan fisik sampai mobil kami mogok di jalan tol selama 4 jam tidak sia-sia :))
Setelah semuanya puas dan hari menjelang magrib kamipun kembali menuju tempat pertama kami masuk dan yang paling mengejutkan tinggal kamilah yang belum sampai di taman Kebun Raya Cibodas tempat mobil kami diparkirkan, sampai semuanya sudah terasa lelah beruntunglah mobil patroli datang diwaktu yang tepat dan menemukan kami pas dilokasi pohon obat-obatan. Sesampainya kami diantar, tinggal mobil kami sendiri parkir ditengah kegelapan magrib cibodas yang tertutup kabut. (kasiannya)
Kamipun keluar dari Kebun Raya Cibodasdan mencari tempat ibadah dan makanan, kebetulan waktu ituh hanya Saya yang makan "Seblak" dan pertama kali merasakannya, lumayan enak rasanya buat jajanan pinggiran, gurih, pedas dan aroma bawang putihnya terasa dan cukup untuk menunda lapar juga terjangkau cuma Rp.5000.!
Seblak adalah makanan Khas Bandung, Jawa Barat. Namun beberapa sumber menyebutkan seblak berasal dari daerah Sumpiuh, Jawa Tengah, karena seblak sangat mirip dengan makanan rakyat kecil dari Sumpiuh. Kata si abang yang jual sebenarnya seblak itu kerupuk yang direbus, mungkin supaya lebih menarik ditambahkan seperti makaroni, sosis, baso, sayuran, telur suiran daging dll. seperti yang Saya beli, cuma kalau Saya tidak pake telur itu harganya 10.000 atau termasuk spesial atau dikasih ayam, kalau dikasih ayam Saya makan apah dong. ehehehe....
Dan Saya juga tidak lupa bawa oleh-oleh buat keluarga dirumah cuma Rp.20.000 Saya langsung mendapat 3 buah nanas manis dan besar-besar. pokoknya hemat deh kali ini dan ga nyesel.
Beberapa Tips
1.) Tips untuk belanja ditempat wisata buat teman-teman harus pintar yah, karna mentang-mentang kita dikasih uang yang cukup jadi kita bisa beli oleh-oleh sesuka hati, kita juga harus berpikir 2x mengenai jajanan ringan yang ada ditempat wisata, apakah ada ditempat kita juga dan bandingkan juga harganya, apa lagi makanan kemasan seperti moci ituh harganya lumayan mahal loh dari isinya yang kita buka pas dirumah.
Mochi adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang, dan menjadi oleh-oleh has kota bandung.
2.) Tips kendaraan, sebelum jalan, kalian harus cek kondisi kendaraan dulu yah jangan sampe mogok pasti ga enak banget apah lagi mobil rental.
3.) Untuk bekal, kalian lebih baik bawa bekal untuk makan siang atau malam sebab kebanyakan pejual setempat beranggapan kalau wisatawan membawa uang banyak dan berharap besar mandapat untung besar padahal kenyataannya salah, di situh terbukti saat Saya membeli 1 liter air minum yang biasa dijual dikota Saya paling mahal Rp.5000 dan penjual itu menjualnya Rp.10.000, dengan wajah jutek, Saya langsung tukar dengan air gelas kemasan dan langsung Saya bilang "ini Rp.500 kan pak?" kalau ga gituh nanti dia bilang Rp.1000 heumh... tambah kesel Saya, akhirnya Saya dapat 8 gelas air kemasan yang sama dengan 1 liter air, itupun bisa dibagi 14 orang.
Sekian Cerita jalan-jalan libur hari raya Kami, semoga bermanfaat. :)
Friday, 31 July 2015
libur hari raya Cibodas-Bandung
Monday, 27 July 2015
Bukti Al-Quran nyata! - Penemuan Jasad Firaun
Ayat I ada di Qur'an Surat Ash-Shu'ara (26) : 63
فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِب بِّعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ
Lalu Kami wahyukan kepada musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.
Ayat ke-2 ada di Quran Surat Ta-Ha (20) No. Ayat : : 77
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقاً فِي الْبَحْرِ يَبَساً لَّا تَخَافُ دَرَكاً وَلَا تَخْشَى
Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu , kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)".
LAUT TERBELAH SELAMA 1 JAM@JINDO ISLAND
Pulau Jindo di Korea Selatan adalah tempat terjadinya salah satu fenomena alam yang paling luar biasa. Mereka menyebutnya dengan Moses Miracle atau Keajaiban Nabi Musa. Seperti diketahui keajaiban Nabi Musa yang terkenal adalah ketika ia, atas izin ALLAH Swt., membelah laut. Begitu pula yang terjadi pada fenomena ini. Dimana dua tahuan sekali, selama pasang surut, daratan sepanjang 2,8 kilometer dan lebar 40 meter muncul ditengah lautan. Kemunculan daratan itu kemudian menghubungkan dua pulau kecil yang biasanya terpisah, pulau Jindo dan pulau Modo selama satu jam. Setelah itu, kedua pulau itu kembali terpisah.
Penemuan Jasad Firaun
Kisah mengenai Mukjizat Nabi Musa (Moses) yang membelah Laut Merah dengan tongkatnya untuk menghindari kejaran Firaun dan bala tentaranya tentunya sudah tak asing lagi ditelinga kita. Di kitab suci Al-Qur’an dan Alkitab, kronologi pengejaran dikisahkan begitu gamblang walaupun terdapat sedikit perberbedaan kisah diatara keduanya. Namun yang pasti, kedua kitab suci tersebut mengisahkan kepada kita mengenai akhir yang menggembirakan bagi Musa beserta Kaum Bani Israel karena dapat meloloskan diri dari kejaran Firaun beserta bala tentaranya. Dan bagi sang Firaun, ia justru menemui ajalnya setelah tenggelam bersama pasukannya di Laut Merah.
Sejauh ini telah banyak studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi siapakah Firaun yang sedang berkuasa saat peristiwa keluarnya Musa beserta Bani Israel dari tanah Mesir. Berikut beberapa kandidatnya :
Ahmose I (1550 SM – 1525 SM)
Thutmose I (1506 SM – 1493 SM)
Thutmose II (1494 SM – 1479 SM)
Thutmose III (1479 SM – 1425 SM)
Amenhotep II (1427 SM – 1401 SM)
Amenhotep IV (1352 SM – 1336 SM)
Horemheb (sekitar 1319 SM – 1292 SM)
Ramesses I (sekitar 1292 SM – 1290 SM)
Seti I (sekitar 1290 SM – 1279 SM)
Ramesses II (1279 SM – 1213 SM)
Merneptah (1213 SM – 1203 SM)
Amenmesse (1203 SM – 1199 SM)
Setnakhte (1190 SM – 1186 SM)
Dari daftar beberapa Firaun diatas, nama Ramesses II selama ini memang kerap diidentifikasikan sebagai Firaun yang sedang berkuasa pada saat itu. Ia merupakan sosok Firaun terbesar dan terkuat yang pernah memimpin peradaban Mesir kuno. Ramesses II juga merupakan salah satu Firaun yang paling lama berkuasa, yakni 66 tahun lamanya.
Inilah foto-foto jasad firaun yang telah ditemukan.
Jasad Ramesses II yang masih utuh ini, diduga kuat adalah Firaun pada masa Nabi Musa as |
Penyebrangan Laut Merah
Lokasi penyeberangan Nabi Musa a.s dan tempat tenggelamnya Firaun diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba, pesisir Laut Merah. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (lihat panah merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kecerunan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 darjah, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 darjah. Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.
Penemuan Artefak-artefak Kuno Firaun lainnya
Sekumpulan ilmuan arkeolog dari IEASM (European Institute for Underwater Archaeology), yang diketuai oleh seorang ahli arkeolog Perancis, Franck Goddio menemukan beberapa peninggalan firaun di bawah laut, ini adalah salah satu penemuan terbesar dalam abad ke-21. Berikut adalah foto-foto yang telah ditemukan para ilmuan tersebut.
SubhanAllah! Semoga bermanfaat :)
Sahih International
So
today We will save you in body that you may be to those
who succeed you a sign. And indeed, many among the people, of
Our signs, are heedless
Indonesian
Maka
pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
(QS. Yunus: 92)
Bukti A-Quran nyata! - “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Surat Ar-Raĥmān (The Beneficent) - سورة الرحمن
Sahih International
He released the two seas, meeting [side by side];
Indonesian
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
Sahih International
Between them is a barrier [so] neither of them transgresses.
Indonesian
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.
(53). ۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ
الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ
بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
.
berikut penjelasan ilmiahnya:
Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol (Sumber foto dari sini dan sini).
Dari hasil googling saya di internet, saya menemukan penjelasan ilmiah tentang laut tersebut. Berikut hasil kutipan saya saya dari berbagai sumber di internet:
Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan bercampur dengan air di Samudera Atlantik?
TIDAK!. Lho?? Ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup dibawah air laut yang berasal dari Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik.
Sumber: http://archive.kaskus.us/thread/3726437
Penjelasan lain secara ilmiah dikutip dari blog ini.
Bagaimana bisa terjadi?
Ceriteranya begini. Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda. Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Dari atas ferry yang kami naiki, masih bisa terlihat dengan jelas mana air yang berasal dari Lautan Atlantik, dan mana air yang berasal dari laut tengah atau laut Mediterania. Kalau dipikir secara logika, pasti bercampur, nyatanya tidak bercampur. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.
Sifat lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.
Air laut Mediteranian, yang berwarna biru tua, menyusup
sampai kedalaman 1000 m dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan
terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah
karakteristiknya. Subhannallah.
Sumber: http://gsumariyono.wordpress.com/2009/05/22/selat-gibraltar-1-pertemuan-dua-jenis-air-laut-yang-berbeda/
Saya terkagum-kagum dengan fenomena alam ciptaan Allah SWT. Al-Quran sudah menyebutkan fenomena ini 15 abad yang lalu, dan ilmu pengetahuan modern mengungkapkannya pada abad 20.
"Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?"
Sunday, 26 July 2015
Bukti Al-Quran nyata! - Sungai di dalam Laut
(53). سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي
الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ
ۗأَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?
(53). ۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
TV `Discovery’ adalah rancangan Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Video Sungai di dasar Laut, dapat anda lihat beberapa sumber di youtube, diantaranya klik :
http://www.youtube.com/watch?v=RxfQUNJlgNE
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?
(53). ۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
TV `Discovery’ adalah rancangan Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Sungai di Dasar Laut Merupakan Bukti Kebenaran Al Quran
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam
akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Video Sungai di dasar Laut, dapat anda lihat beberapa sumber di youtube, diantaranya klik :
http://www.youtube.com/watch?v=RxfQUNJlgNE
Friday, 24 July 2015
Bukti Al-Quran nyata! - laut yang di dalamya ada api
(Bukit)
Surat ke : 52 At.Thur
ayat : 1-8
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
بسم الله الرحمن الرحيم
1.) Demi bukit,
2.) dan Kitab yang ditulis,
3.) pada lembaran yang terbuka,
4.) dan demi Baitul Ma'mur,
5.) dan atap yang ditinggikan (langit),
6.) dan laut yang di dalam tanahnya ada api,
8.) sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi,
Sudah muncul sebuah fenomena retakan di dasar lautan yang mengeluarkan lava yang menyebabkan air mendidih hingga suhunya lebih dari seribu derajat celcius yang suhunya luar biasa tingginya, & tidak bisa membuat air laut menguap, juga tidak bisa memadamkan api.
.
Nabi SAW bersabda: “Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan,” (HR Abu Daud).
Tidak seorang pun di muka bumi ini yang mengetahui fakta-fakta ini kecuali baru pada beberapa dekade terakhir. Sehingga lontaran fakta ini dalam hadis Rasulullah SAW benar-benar merupakan bukti yang nyata
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Subscribe to:
Posts (Atom)